Perkembangan Seni Ukir Jepara

Perkembangan seni ukir Jepara telah mengalami kemajuan dan kemunduran. Pada satu sisi, minat masyarakat untuk mengembangkan kerajinan ini meningkat tapi pada sisi lainnya, minat masyarakat untuk menekuni seni ukiran menurun. Perkembangan desain seni ukir juga bisa dilihat dari hasil karya para generasi perajin muda. Salah satunya yang dalam segi desain seni ukir ini berkembang adalah model serta desain furniture.Memang desainnya tidak berubah secara total, namun mulai muncul ide-ide desain baru yang tetap mengangkat nuansa lokal.

Seni Ukir Jepara Dilirik Malaysia

Seni ukir Jepara yang kesohor belakangan mulai dilirik negara tetangga, Malaysia. Tak sedikit warga Jepara menjadi tenaga pengajar seni ukir di sekolah kejuaran di Malaysia. Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Komda Jepara Ahmad Fauzi di Hotel Jepara Indah, Kamis (5/9).

Fauzi menyampaikan, Malaysia sudah lama melirik seni ukir Jepara. Selain mendatangkan seniman ukir dari Kota Ukir, Malaysia juga mengirimkan sejumlah warganya untuk belajar mengukir di sentra kerajinan ukir dan pantung Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.

Kerajinan Kayu

Di luar furniture, industri pengolahan kayu di Jepara juga dikembangkan dalam produk kerajinan, termasuk souvenir dan patung. Terdapat 157 unit usaha yang menggeluti jenis industri ini.
Selain di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara yang juga merupakan sentra patung kayu, jenis industri ini dikembangkan perajin di Desa Kawak dan Lebak (Pakis Aji), Bendengan (Jepara), dan Karimunjawa. Sebanyak 1.095 pekerja yang menggeluti industri ini sepanjang tahun 2008 tercatat menghasilkan 418.737 set / buah produk. Dari produk itu nilai produksi yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 3.349.900.000,-.

Ukiran Patung Macan Kurung Khas Jepara

Macan Kurung adalah sebuah karya seni ukir khas Jepara yang berkembang sejak zaman RA Kartini dan mengalami kejayaan selama kurang lebih satu abad sesudahnya. Macan kurung muncul di tengah-tengah sistem pemerintahan kolonial dan adat-istiadat budaya feodal. Diduga karya seni ini sebagai ekspresi simbolis perlawanan para perajin ukir atas tekanan hidup yang dirasakan saat itu.
Karya seni itu berbentuk seekor macan yang hidup di dalam sebuah kurungan. Di dalam kurungan terdapat pula bola yang dapat menggelinding dan rantai pengikat macan. Bagian atas kurungan sering diberi berbagai hiasan berbentuk binatang, seperti burung, naga, ular, dan sebagainya.
Karya itu mempunyai keunikan tersendiri dari teknik pembuatannya. Ukiran ini dibuat pada segelondong kayu utuh tanpa dibelah dan tanpa sambungan. Karena keunikan-keunikan inilah macan kurung pernah menjadi primadona pada masa sebelum booming industri mebel ukir Jepara.
Disebut macan kurung Belakanggunung karena karya seni ini lahir dari tangan terampil seniman ukir masyarakat Dukuh Belakanggunung Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara.
Belakanggunung merupakan salah satu wilayah yang sangat bersejarah dan paling fenomenal dalam ranah pertumbuhan kerajinan ukir kayu di kabupaten itu. Sebuah mitos keajaiban pahat pusaka dan sejarah perkembangan ukiran Jepara tidak lepas dari dukuh tersebut.

Jepara Memecahkan Rekor MURI Dalam Kegiatan Mengukir Kayu

Jepara yang dikenal sebagai penghasil meubel terbesar di Indonesia sore ini (17/7) memecahkan rekor Indonesia dalam kegiatan mengukir kayu secara bersama-sama dalam satu tempat yang menghadirkan 502 orang , sehingga MURI mencatatkan kabupaten ”Bumi Kartini” ini dalam buku rekornya yang ke 4391. Piagam atau sertifikat MURI tersebut di serahkan Kepala Museum Rekor Indonesia yang di wakili Ariyani Siregar ( Deputy Manager) kepada Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo,MM di alon-alon Jepara bersamaan di gelarnya lomba mengukir dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Jepara.
” Dengan ditetapkannya kegiatan mengukir kayu dengan jumlah terbanyak dalam Museum Rekor Indonesia ini kabupaten Jepara menambah satu kegiatan lagi , setelah 7 kegiatan sebelumnya telah tercatatkan dalam MURI sehingga sampai tahun 2010 ini sudah ada 8 event yang tercatat dalam MURI . di rencanakan tahun 2011 yang akan datang akan digelar minimal 1 event lagi untuk memecahkan rekor Indonesia ” ujar Drs. Hendro Martojo, MM di sela-sela kegiatan ini.

KERAJINAN UKIR


Satu citra yang telah begitu melekat dengan Jepara adalah predikatnya sebagai “Kota Ukir”. Ukir kayu telah menjadi idiom kota kelahiran Raden Ajeng Kartini ini, dan bahkan belum ada kota lain yang layak disebut sepadan dengan Jepara untuk industri kerajinan meubel ukir. Namun untuk sampia pada kondisi seperti ini, Jepara telah menapak perjalana yang sangat panjang. Sejak jaman kejayaan Negara-negara Hindu di Jawa Tengah, Jepara Telah dikenal sebagai pelabuhan utara pantai Jawa yang juga berfungsi pintu gerbang komunikasi antara kerajaan Jawa denga Cina dan India .
Demikian juga pada saat kerajan Islam pertama di Demak, Jepara telah dijadikan sebagai pelabuhan Utara disamping sebagai pusat perdagangan dan pangkalan armada perang. Dalam masa penyebaran agama Islam oleh para Wali, Jepara juga dijadikan daerah “ pengabdian” Sunan Kalijaga yang mengembangkan berbagai macam seni termasuk seni ukir.